Minggu, 17 Februari 2008

"Aku Sayang Adik"


Sejak 4 Januari 2008 lalu, rumah kami semakin ramai dengan hadirnya reia. Semua anggota keluarga menyambut bahagia atas kelahiran reia, termasuk jagoan kami 'el'. 
Aku sempet deg-degan membayangkan reaksi 'el' saat lihat adiknya, apalagi neneknya ketika el rewel selalu mengkaitkannya dengan alasan mau punya adik. Maklum, el masih dianggap terlalu kecil  untuk punya adik. Aku dan ardue sangat berhati - hati dalam memberikan perhatian kepada reia di depan el, kami enggak mau el merasa dinomor duakan karena ada adiknya. 
Sempat beberapa kali el cemburu karena aku dan ardue kedapetan terlalu sibuk sama reia, dan itu membuat el jadi manja dan marah - marah. Sesekali el meluncurkan jari telunjuknya kuat-kuat di kepala reia, atau melemparnya dengan guling, sampai sempat dia dengan santai meniduri perut reia. Fiuh...bener-bener bikin tegang. Awalnya kami sedikit kerepotan meghadapinya, pelan - pelan kami terus belajar mengatasinya. Beberapa hal yang berhasil kami lakukan, semoga bisa menjadi inspirasi buat siapa aja yang mau kasih adik sama si kakak yang masih kecil :) :
1. Memperkenalkan adiknya saat masih dalam kandungan, (sampai sekarang, el selalu bilang "baby" kalau lihat perut orang hamil")
2. Buat si Kakak untuk sayang sama adiknya dengan memintanya mencium atau mengelusnya, hal ini kami lakukan sejak reia dalam kandungan.
3. Tidak menunjukan terlalu banyak perhatian pada si adik di depan si kakak.
4. Selalu menyambut si kakak terlebih dahulu saat kami pulang ke rumah.
5. Sesering mungkin mengajak si kakak berkomunikasi dengan si adik
6. Menciptakan waktu menyusui si adik yang sangat menyenangkan buat si kakak, (saat reia mimi, el selalu aku ajak bernyanyi di sebelah reia).

Tidak ada komentar: